RSS

Pengatar e-DDC Sebagai Alat Bantu Klasifikasi Koleksi



Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 2009, aplikasi perangkat lunak e-DDC (electronic-Dewey Decimal Classification) kini sudah sampai pada versi ke-3, yaitu e-DDC Edition 23. Sebagaimana diketahui, aplikasi e-DDC adalah suatu aplikasi perangkat lunak khusus yang dibuat oleh Penulis sebagai alternatif untuk membantu memudahkan pustakawan atau penggiat perpustakaan dalam menentukan nomor klasifikasi koleksi perpustakaan berdasarkan sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey, atau biasa disebut Klasifikasi DDC. Aplikasi e-DDC bersifat gratis, maka siapa saja yang berkenan menggunakan dan menyebarkannya tidak akan dipungut biaya sepersen pun.
Latar belakang pembuatan aplikasi e-DDC tersebut adalah dikarenakan masih banyaknya penggiat perpustakaan yang mengalami kesulitan dalam menentukan nomor klasifikasi koleksi di perpustakaan yang dikelolanya. Suatu hal yang dapat dimaklumi karena pada kenyataanya banyak penggiat perpustakaan berasal dari lintas jurusan, tidak hanya dari kalangan ilmu perpustakaan saja. Maka dari itu dibutuhkan suatu alat bantu atau aplikasi perangkat lunak yang praktis dan mudah digunakan.  Pertimbangan lainnya, sudah banyak beredar aplikasi perangkat lunak untuk perpustakaan atau biasa dikenal dengan istilah library automation software (sistem automasi perpustakaan) baik yang berbayar maupun yang gratis seperti Senayan SLiMS, Athenaeum Light, KOHA, LASer/LARIS, Linspro, Openbiblio dan lain-lain namun belum ada aplikasi untuk membantu menentukan nomor klasifikasi, apalagi yang sifatnya gratis. Yang ada adalah yang berbayar yaitu Dewey for Windows (DFW) dan WebDewey. Dengan kata lain, e-DDC juga dibuat untuk “saling mengisi” dengan  aplikasi perangkat lunak untuk perpustakaan yang sudah beredar tersebut.
Aplikasi perangkat lunak, atau dalam bahasa aslinya disebut software mempunyai definisi sebagai berikut: “is a collection of computer programs and related data that provides the instructions for telling a computer what to do and how to do it. Software refers to one or more computer programs and data held in the storage of the computer. In other words, software is a set of programs, procedures, algorithms and its documentation concerned with the operation of a data processing system... Software is also sometimes used in a more narrow sense, meaning application software only.” (software adalah kumpulan program komputer dan data terkait yang memberikan instruksi untuk memberitahu komputer apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Software mengacu pada satu atau lebih program komputer dan data dalam penyimpanan komputer. Dengan kata lain, software adalah seperangkat program, prosedur, algoritma dan dokumentasinya berkaitan dengan pengoperasian sistem pengolahan data… Istilah software ini juga kadang-kadang digunakan dalam arti yang lebih sempit, yang berarti perangkat lunak aplikasi saja) (Wikipedia. http://en.wikipedia.org/wiki/Software).
Sedangkan menurut cara perolehannya software atau aplikasi perangkat lunak terbagi menjadi (Mayesti, Nina, dkk. Kajian Software. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010, hal. 4.4.):
  1. Proprietary software atau licensed software, adalah perangkat lunak berbayar di mana pengguna software tersebut diwajibkan membayar atau membeli dalam jumlah tertentu sebelum menggunakannya dan pengguna tidak diperkenankan mengedarkan ulang atau memodifikasinya tanpa izin dari pembuat/pemegang lisensi software tersebut. Apabila hal tersebut dilanggar, berarti dianggap telah melakukan tindakan ilegal yaitu pembajakan software dan pelanggaran terhadap Undang-Undang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) serta akan berurusan dengan pihak yang berwajib. Namun pada kenyataannya software ilegal (baca: bajakan) banyak beredar luas di masyarakat sehingga menyebabkan Indonesia masuk ke dalam daftar negara pengguna software bajakan terbanyak ke-7 di dunia (Republika On Line. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/17/lzhwkb-indonesia-peringkat-7-dunia-pengguna-software-ilegal). Contoh Proprietary software misalnya produk-produk keluaran Microsoft Corporation (OS Windows, Microsoft Office), Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver, antivirus Kaspersky Internet Security, dan sebagainya.
  2. Open source software, adalah perangkat lunak tak berbayar di mana software yang termasuk dalam kategori ini bebas untuk digunakan, didistribusikan bahkan dimodifikasi tanpa khawatir melanggar Undang-Undang HAKI. Maka dari itu disebut “open source” (berkode sumber terbuka), sehingga membuka peluang seluas-luasnya kepada siapa saja untuk memodifikasi dan mengembangkannya lebih lanjut sehingga ada kemungkinan menjadi software lain yang sama sekali baru dari pada sebelumnya. Contoh Open source software misalnya Linux Kernel, database MySQL, bahasa pemrograman PHP, dan sebagainya.
  3. Free software, hampir sama dengan open source software namun dengan definisi yang lebih luas yaitu perangkat lunak yang bebas dijalankan, digandakan, disebarluaskan, dipelajari dan diubah untuk meningkatkan kinerjanya. Gabungan dari free software dan open source software membentuk istilah free open source software. Inilah yang akhir-akhir ini digalakkan di Indonesia untuk menekan angka pembajakan software, salah satunya adalah IGOS (Indonesia Go Open Source).
  4.  Freeware, hampir sama dengan free software yaitu perangkat lunak yang bebas dijalankan, digandakan, disebarluaskan tanpa ada biaya lisensi namun tidak diperkenankan untuk melakukan pemodifikasian terhadapnya.
  5. Shareware, adalah perangkat lunak yang mengizinkan orang-orang untuk meredistribusikannya salinannya tetapi bila pengguna terus menggunakannya maka dia diminta untuk membayar biaya lisensi. Sebagian besar shareware tidak mengizinkan untuk dimodifikasi ulang karena tidak tersedia kode programnya. Beberapa jenis game di internet termasuk software jenis ini.
  6. Public Domain Software, adalah perangkat lunak gratis, seperti halnya free software namun tanpa ada keterangan tentang penciptanya, atau dengan kata lain software tidak bertuan. Dalam banyak kasus, software yang termasuk jenis ini sering tidak aman untuk komputer, atau biasa juga disebut malware yaitu software yang sangat meragukan dan berbahaya untuk komputer.
  7. Alien software, adalah perangkat lunak asing yang masuk ke dalam komputer tanpa diketahui pemiliknya. Spyware dan virus adalah termasuk jenis ini.
Berdasarkan kategori-kategori perangkat lunak di atas, dikarenakan e-DDC adalah aplikasi yang boleh didistribusikan secara luas oleh siapapun dengan bebas namun tidak diizinkan untuk melakukan pemodifikasian terhadapnya, maka dari itu e-DDC termasuk freeware.
Selain e-DDC, sebagaimana di sampaikan di atas, sudah ada aplikasi perangkat lunak lain yang sama-sama ditujukan untuk membantu menentukan nomor klasifikasi, yaitu DFW (Dewey for Windows) dan WebDewey. Namun berbeda dengan e-DDC, baik DFW maupun WebDewey merupakan proprietary software atau software licensed di mana untuk menggunakannya tentu saja terlebih dahulu harus membayar dalam jumlah tertentu  kepada pemegang lisensi DFW dan WebDewey, dalam hal ini adalah OCLC (Online Computer Library Center) yang berpusat di Dublin negara bagian Ohio, Amerika Serikat (OCLC. Dewey Services. http://www.oclc.org/dewey/).

Pembuatan Aplikasi e-DDC
Aplikasi e-DDC dibuat atau dibangun menggunakan bahasa pemrograman HTML yang kemudian di-compile menggunakan bantuan sebuah tool yaitu HTML compiler atau biasa disebut dengan chm creator, sehingga menghasilkan aplikasi e-DDC dengan format *.chm. Dengan format *.chm ini menjadikan aplikasi e-DDC  ringan namun compatible, user friendly dan update-able. Ketiga hal tersebut (compatible, user friendly dan update-able) adalah yang menjadi prinsip dasar Penulis dalam merancang dan membuat aplikasi e-DDC.
Ketiga prinsip e-DDC tersebut mempunyai makna tersendiri apabila dijabarkan lebih lanjut, yaitu sebagai berikut:
  1. Compatible maksudnya bahwa aplikasi e-DDC merupakan aplikasi yang multi-platform, yaitu dapat dijalankan di komputer yang menggunakan sistem operasi (operating system) berbasis Windows maupun Linux. Dan aplikasi e-DDC dapat digunakan secara bersama-sama dalam satu komputer dengan sistem informasi manajemen perpustakaan atau biasa disebut sistem automasi perpustakaan yang sudah banyak beredar di Indonesia seperti Senayan SLiMS, Athenaeum Light, KOHA, LASer/LARIS, Linspro, Openbiblio dan lain-lain.
  2. User friendly maksudnya bahwa aplikasi e-DDC mudah digunakan oleh siapapun baik pustakawan dan penggiat perpustakaan yang mempunyai basis ilmu perpustakaan maupun oleh mereka yang bukan atau bahkan yang belum pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berkenaan dengan ilmu perpustakaan, dikarenakan kesederhanaan rancangan maupun cara penggunaannya. Di samping itu, aplikasi e-DDC ringan karena tidak menggunakan database sehingga menghemat resource komputer. Dalam hal instalasi juga sangat mudah dilakukan, bahkan oleh orang yang masih pemula dalam menggunakan komputer.
  3. Updateable maksudnya bahwa aplikasi e-DDC akan selalu di-update baik dari segi isi atau content dalam hal ini adalah bagan nomor klasifikasi maupun dari segi tampilannya. Aplikasi e-DDC akan selalu berusaha menyesuaikan dengan DDC versi cetak. Pendek kata, apabila DDC versi cetak sudah sampai pada edisi ke-23, maka isi atau content e-DDC pun akan menyesuaikan dengan versi cetak tersebut. Demikian untuk seterusnya, sehingga e-DDC diharapkan selalu update dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Sedangkan dalam perjalanannya, aplikasi e-DDC sudah beberapa kali mengalami update dan perilisan. Adapun sejarah update dan perilisan adalah sebagai berikut ini:

  1. e-DDC (Version 1.1) dirilis pada tanggal 17 April 2010. Adapun ulasan tentang e-DDC (Version 2.1) atau biasa disebut dengan “e-DDC” saja pernah Penulis sampaikan dalam Buletin Perpustakaan Universitas Airlangga Vol. V No. 1 (Januari – Juni 2010) (Rotmianto, Mohamad. “Perancangan Software Aplikasi e-DDC untuk Memudahkan Penentuan Nomor Klasifikasi Koleksi di Perpustakaan Menggunakan HTML Compiler,” Buletin Perpustakaan Universitas Airlangga Vol. V No. 1 (Januari – Juni 2010), hal. 18).
  2. e-DDC (Version 1.2) diupdate pada tanggal 23 Agustus 2010.
  3. e-DDC Edition 22 (Version 2.1) dirilis pada tanggal 2 Desember 2010 .
    Adapun ulasan tentang e-DDC Edition 22 (Version 2.1) pernah Penulis sampaikan dalam Majalah Visi Pustaka Vol. 13 No. 2 (Agustus 2011) (Rotmianto, Mohamad. “Aplikasi e-DDC Edition 22 Sebagai Alternatif untuk Menentukan Nomor Klasifikasi DDC,” Majalah Visi Pustaka, Vol. 13 No. 2, ( Agustus 2011), hal. 11.).
  4. e-DDC Edition 22 (Version 2.2) diupdate pada tanggal 12 Oktober  2011.
  5.  e-DDC Edition 22 (Version 2.3) diupdate pada tanggal 6 Oktober 2012.
  6. e-DDC Edition 23 (Version 3.1) diujicobakan pada tanggal 20 Desember 2012.
  7. e-DDC Edition 23 (Version 3.2) diupdate dan dirilis resmi pada tanggal 26 Maret 2013.
 Distribusi penyebaran aplikasi e-DDC terutama dilakukan melalui media internet yaitu pada situs resmi e-DDC http://www.e-ddc.org ini disamping itu banyak juga yang mengedarkannya dari tangan ke tangan dengan cara copy-paste. Pengunduh aplikasi e-DDC dari situs resminya sampai tulisan ini dibuat sudah lebih dari 10.000 kali dari segala penjuru tanah air bahkan ada beberapa dari luar negeri. Sedangkan untuk versi terbaru, yaitu e-DDC Edition 23 sampai tulisan ini disusun sudah diunduh lebih dari 5.000 kali sejak dirilis tanggal 26 Maret 2013.
Tampilan e-DDC versi yang terbaru, yaitu e-DDC Edition 23 adalah sebagai mana ilustrasi di bawah ini:

Sedangkan perbedaan e-DDC Edition 23 dengan versi-versi sebelumnya antara lain sebagai berikut:
  1. Dari segi tampilan terdapat perubahan minor, yaitu pada template menggunakan background sampul DDC cetak Edisi 23 ditambah animasi circle text sebagai pemanis. Sementara tampilan lainnya secara umum masih sama  sejak e-DDC versi 1.
  2. Dari segi isi atau content e-DDC Edition 23 terdapat banyak update, terutama untuk notasi-notasi sebagai berikut:
  • Notasi Agama Islam dengan nomor dasar 297 diperlengkap sesuai dengan DDC cetak Edisi 23.
  • Notasi Agama Islam dengan nomor dasar 2X0 tetap dipertahankan dan diperlengkap sesuai dengan Daftar Tajuk Subjek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam terbitan Departeman Agama RI tahun 1999.
  • Notasi untuk ilmu komputer dengan nomor dasar 003, 004, 005 dan 006 lebih lengkap dari pada versi-versi sebelumnya sesuai dengan DDC cetak Edisi 23.
  • Terdapat perluasan nomor dasar - 598 pada Tabel 2 untuk wilayah Indonesia.
  • Terdapat tambahan khusus untuk nomor klasifikasi bahasa Indonesia dan sastra Indonesia:
  • Bahasa Indonesia dengan nomor dasar 410 sesuai dengan petunjuk pada Schedules DDC cetak Edisi 23 Volume 2 halaman 931 Option A,
  • Bahasa Indonesia dengan nomor dasar 499.221 sesuai dengan DDC cetak Edisi 23 (tanpa option),
  • Sastra Indonesia dengan nomor dasar 810 sesuai dengan petunjuk pada Schedules DDC cetak Edisi 23 Volume 3 halaman 794,
  • Sastra Indonesia dengan nomor dasar 899.221 sesuai dengan DDC cetak Edisi 23 (tanpa option).
  1. Untuk lebih memastikan keabsahan dan ketepatan serta menghindarkan kekeliruan penulisan notasi dalam e-DDC Edition 23 maka dilakukan verifikasi dengan DDC cetak Edisi 23.
  2. Sebagai catatan: aplikasi e-DDC memberikan alternatif pilihan untuk menggunakan nomor klasifikasi Agama Islam dengan nomor dasar 297 atau 2X0. Sedangkan alternatif pilihan untuk nomor klasifikasi bahasa Indonesia (dengan nomor dasar 410 atau 499.221), berikut juga alternatif pilihan untuk nomor klasifikasi sastra Indonesia (dengan nomor dasar 810 atau 899.221) baru ditambahkan sejak e-DDC Edition 23 (Version 3.2)

Fitur dan Cara Penggunaan e-DDC Edition 23
            Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, e-DDC memang dirancang Penulis sesederhana mungkin (sesuai dengan salah satu prinsip e-DDC yaitu user friendly) agar dapat digunakan oleh siapapun bahkan mereka yang bukan atau belum pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berkenaan dengan ilmu perpustakaan. Tampilan dua kolom tetap dipertahankan sejak e-DDC versi 1, yaitu kolom kiri dan kolom kanan yang merupakan tampilan default aplikasi berformat *.chm.
Pada kolom kiri terdapat dua tab menu utama, yaitu:
  1. Menu Content:
Seperti halnya bagan Schedule pada DDC cetak, menu Content dalam e-DDC adalah untuk memuat semua nomor klasifikasi DDC mulai 000 sampai 999 beserta tabel-tabel yang disusun secara hierarkis. Perbedaannya tentu saja apabila Schedule DDC cetak terdiri dari 2 (dua) volume maka menu Content e-DDC cukup ditampilkan dalam 1 (satu) halaman scroll down pada layar komputer.
Pada menu Content juga terdapat file-file pendukung penggunaan e-DDC atau semacam tutorial untuk memaksimalkan penggunaan terutama dalam hal menelusur nomor klasifikasi. File tutorial tersebut yang sudah integral dalam aplikasi e-DDC, yaitu pada “How to Use e-DDC” dan “Quick Guide e-DDC”. Disamping itu terdapat file-file pendukung lainnya seperti “How to Class”, “Thesaurus”, dan lain-lain.
  1. Menu Search:
Menu Search digunakan untuk melakukan penelusuran nomor klasifikasi secara lebih cepat. Menu Search dalam e-DDC adalah seperti fungsi Index Relative pada DDC cetak, namun dengan cara yang lebih sederhana dalam melakukan pencarian. Pendek kata, apabila ingin menemukan suatu nomor klasifikasi menggunakan DDC cetak maka biasanya terlebih dulu dilakukan pencarian menggunakan Index Relative, dan apabila suatu notasi sudah ditemukan kemudian diperiksa pada bagan Schedule agar benar-benar diperoleh nomor yang tepat. Ada kalanya diperlukan juga bagan Tables untuk memperlengkap notasi.
Sedangkan pada e-DDC apabila ingin mencari nomor klasifikasi suatu koleksi, cukup dengan memasukkan kata kunci dari judul atau tema koleksi tersebut maka hasil pencarian akan muncul di kolom sebelah kiri. Hasil pencarian mungkin akan lebih dari satu, namun biasanya urutan paling atas dianggap yang paling mendekati dengan hasil pencarian. Hasil pencarian tersebut akan dijabarkan lebih terinci pada kolom sebelah kanan, seperti layaknya bagan Schedule pada DDC cetak. Ciri khas e-DDC adalah hasil pencarian akan ditunjukkan dalam highlight warna biru sehingga memudahkan dalam penggunaan.
Ilustrasi berikut ini adalah contoh pencarian untuk “perpustakaan nasional” dengan 3 (tiga) langkah mudah:
  1. Masukkan kata kunci “perpustakaan nasional” pada menu Search (boleh dengan atau tanpa tanda kutip) kemudian tekan tombol Enter pada keyboard,
  2. Hasil pencarian akan ditampilkan pada kolom sebelah kiri, pilih hasil yang paling sesuai (urutan paling atas dianggap yang paling mendekati dengan hasil pencarian) kemudian klik 2 (dua) kali hasil pencarian tersebut,
  3. Telusur hasil pencarian pada kolom sebelah kanan cukup dengan mengamati kata yang ber-highlight biru dan gunakan nomor klasifikasi yang sesuai.
Maka ditemukan bahwa nomor klasifikasi untuk “perpustakaan nasional” adalah 027.5, sebagaimana ilustrasi di bawah ini:

Kesimpulan    
Dari pemaparan di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 
  1. Aplikasi e-DDC adalah freeware yaitu aplikasi yang boleh didistribusikan secara luas oleh siapapun dengan bebas namun tidak diizinkan untuk melakukan pemodifikasian terhadapnya dan dapat diunduh melalui situs resmi http://www.e-ddc.org ini. 
  2. Aplikasi e-DDC dibuat menggunakan HTML compiler atau chm creator dan mempunyai prinsip compatible (kompatibel dengan berbagai sistem operasi komputer dan sistem automasi perpustakaan), user friendly (mudah digunakan) dan update-able (mendapatkan update secara kontinyu). 
  3. Penggunaan aplikasi e-DDC adalah dengan cara 3 (tiga) langkah mudah, yaitu: (1). masukkan kata kunci, (2). hasil pencarian ditampilkan, dan (3). nomor klasifikasi ditemukan. 
  4. Aplikasi e-DDC hanyalah sebagai alternatif dalam menentukan nomor klasifikasi dan sama-sekali TIDAK ditujukan untuk menggantikan Sistem Klasifikasi DDC begitu saja. Penulis tetap merekomendasikan Sistem Klasifikasi DDC cetak versi terbaru sebagai rujukan utama untuk menentukan nomor klasifikasi DDC atau menggunakan WebDewey apabila perpustakaan mempunyai cukup dana.
Daftar Pustaka
  • Mayesti, Nina, dkk. Kajian Software. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010, hal. 4.4. 
  • OCLC. Dewey Services. Diakses dari http://www.oclc.org/dewey/ pada tanggal 11 Februari 2013. 
  • Republika On Line. Indonesia Peringkat ke-7 Pengguna Software Ilegal. http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/02/17/lzhwkb-indonesia-peringkat-7-dunia-pengguna-software-ilegal diakses pada tanggal 8 Februari 2013.
  • Rotmianto, Mohamad. “Aplikasi e-DDC Edition 22 Sebagai Alternatif untuk Menentukan Nomor Klasifikasi DDC,” Majalah Visi Pustaka, Vol. 13 No. 2, ( Agustus 2011), hal. 11.
  • Rotmianto, Mohamad. “Perancangan Software Aplikasi e-DDC untuk Memudahkan Penentuan Nomor Klasifikasi Koleksi di Perpustakaan Menggunakan HTML Compiler,” Buletin Perpustakaan Universitas Airlangga Vol. V No. 1 (Januari – Juni 2010), hal. 18. 
  • Wikipedia. Software. http://en.wikipedia.org/wiki/Software diakses pada tanggal 8 Januari 2013.

Keterangan: tulisan ini juga dimuat di Jurnal Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Departemen Informasi dan Perpustakaan, FISIP Unair Surabaya,Tahun IV, Nomor 2, Desember 2012 - Mei 2013, halaman 151 - 158.

12 komentar:

Unknown mengatakan...

Program yg sangat membantu. Kalau bisa dibuat versi androidnya

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Regy: terima kasih supportnya, gan... btw mohon maaf untuk versi androidnya blm bisa dibuat, maklum karena semua serba swadana & swadaya :D

fx.akbar119 mengatakan...

saya tertarik banget buat bikin versi java atau androidnya. Ini pake database atau gimana untuk pencariannya?
https://www.facebook.com/mfa.fikri

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Akbar: e-ddc sy buat dg chm creator, mas bro... dulu pernah sy uji coba pakai php, visual basic, juga java..tapi banyak kendala. terus setelah terinspirasi dari Alquran Digital, sy buatlah e-ddc jg spt itu. tujuannya agar, user friendly, multiplatform, ringan (krn tidak butuh database), juga mudah untuk sy update. smntra ini sy membuatnya jg swadaya & swadana, jadi mohon maafkl untuk perkembangannya masih lambat.

Unknown mengatakan...

terima kasih atas e-ddc-nya. boleh minta passwordnya pak?

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Dina: password ada di folder e-DDC Edition 23 (file txt), dari dari pada kelamaan, ini passwordnya: damai

Anonim mengatakan...

mas saya msh bingung untuk cara mendownload e-DDS Edition 23 nya. klo blh sy minta bantuannya untuk cara mendownloadnya,klo bs di jabarkan ya...hehe maklum msh blm paham dengan cara mendownload.mksh...

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Anonim: aah, sayangnya kok Anda tidak meninggalkan identitas yg jelas atau alamat email. Sebenarnya untuk mendownload e-DDC sangat mudah, Anda cukup klik link yg disediakan di "Halaman Download". Apabila menggunakan link dari 4shared, maka Anda harus punya akun 4shared terlebih dahulu. Mudah kok & gratis pula..hehe.. btw kalau mau cepat ya gampang: kirim saja email permintaan berikut keterangan nama/daerah/instansi asal ke email saya rotmianto[at]yahoo.co.id (apabila menggunakan yahoo, atau rotmiantomohamad[at]gmail.com apabila menggunakan gmail. NB: tetap free selamanya :D

Unknown mengatakan...

caranya gimana untuk download ddcnya pak,

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Brow Clara: silakan ikuti link di atas atau klik dulu tab "Halaman Download". atau bs dg cara yg lebih mudah: cukup request file e-DDC ke facebook sy 'Rotmianto Mohamad". sy kirimi, gratisss..hehehe

petualang mengatakan...

pak penggunaan tabel pada e-ddc itu seperti apa ya?

Rotmianto Mohamad mengatakan...

@ Unknown: pertanyaan yg bagus sayang sekali id-nya kok anonim. btw penggunaan tabel pada intinya harus ada perintah terlebih dahulu dari schedule/bagan. kurang disarankan menggunakan tabel tanpa adanya perintah. demikian kurang lebih. selengkapnya silakan baca ttg penggunaan tabel di buku pedoman DDC cetak.

Posting Komentar

© 2009 "IKHLAS" | Design: Rots | Pagenav: Rotmianto Top